Posts

L'Amour de Ma Vie

  Sebuah lagu oleh Billie Eilish dari album “Hit Me Hard and Soft”   Kuharap yang terbaik untuk sisa hidupmu Ku merasa iba saat kutatap matamu Namun harus kuakui, aku telah berdusta padamu Kukatakan bahwa kau Kau adalah kasih abadiku Kasih abadiku   Apakah aku melukai hatimu? Apakah aku menyiakan waktumu? Aku berusaha ada untukmu Lalu kau berusaha untuk mematahkan hatiku   Aku tak minta banyak hanya permintaan maaf Karena telah membuatku merasa keji jika ku bertekad pergi Kau katakan bahwa kau tak akan pernah lagi jatuh cinta karena diriku Lalu dengan seketika kau melupakanku   Namun kuharap yang terbaik untuk sisa hidupmu Ku merasa iba saat kutatap matamu Namun harus kuakui, aku telah berdusta padamu Saat kukatakan bahwa kau Kau adalah kasih abadiku Kasih abadiku   Kau sudah menemukannya, jatuh cintalah Seperti kita dulu jika benar aku begitu Bukan salahku, telah kuupayakan semampuku Kau memperumitnya seperti yang kuduga  

Sugarplum Elegy

  Sebuah lagu oleh Nicole Zefanya dari single “Sugarplum Elegy”   Tujuh bulan lebih tua Udara semakin dingin, ranjang kita mulai berderik Tuhan tahu di mana dirimu berada Ku di sini menanti kasih melalui gawai Kau perlihatkan padaku pakaian yang kaupilih Untuk makan malam dan pertunjukan malam ini Pasti menyenangkan menjadi pakaianmu Tak ada duanya bahkan di kondisi terburukmu Terkadang, ku berharap kau mengutamakanku Kini, kau memudar   Kita terus menari dengan kenyataan bahwa kita hanyalah Kehabisan waktu Haruskah aku mati supaya kau merasa hidup? Sebuah kutukan di balik penyamaran yang anggun Ku terlalu mencintaimu untuk terus menetap   Bagaimana kabarmu, sayang? Sungguh, bagaimana kabarmu? Bagaimana Taiwan? (Kau tak pernah menceritakannya) Terima kasih atas bunganya, tetapi kau sudah di sini berjam-jam Namun mantelmu masih terpasang   Berjingkat-jingkat di atas kenyataan pahit namun kita berdua tahu Itu hanyalah masa Haruskah aku

Decode

  Sebuah lagu oleh Sabrina Carpenter dari album “Emails I Can’t Send“   Kaupiawai dalam jatuh cinta, namun tidak dengan mempertahankannya Kaupiawai dalam memberikan segalanya, namun kau jadi risau sendiri sesudahnya Kaupiawai dalam berpura-pura peduli Dan kau sempat berhasil mengelabuiku   Namun kini ku bertanya-tanya mengapa Kubiarkan kekalutanmu membuatku terjaga di malam hari Aku jemu sekali Membaca ulang setiap kepelikan dan  aku — Berlebihan menafsirkannya Depan, belakang, dan sampingnya Ke mana lagi yang kita bisa? Tak ada lagi yang harus dipecahkan Usai mencari pertanda pada Celah-celah dan keheningan Ini semakin usang Tiada lagi yang harus dipecahkan   Ada beban dalam diriku kini hingga ku tak mampu mengejarmu Menjadi diriku sendiri, apakah itu menyiksamu? Belajar darimu bahwa aku juga bisa meninggalkan Dan kau juga sempat berhasil mengelabuiku   Namun kini ku bertanya-tanya mengapa Kubiarkan kekalutanmu membuatku terjaga di mal

Mean It

  Sebuah lagu oleh Gracie Abrams dari album  “Good Riddance“   Mari berbincang lebih banyak denganku Kau sedikit jemu, ku sedikit letih Bagaimanapun kita tak bertengkar Kau bersikap tak acuh, ku tak tahu apa inginmu   Tiap kali kita bersua rasanya seperti itu kali terakhir Mempertahankan sesuatu yang telah rusak Katakan di hadapanku kau seutuhnya milikku Kau tak tahu apa yang kurasakan   Mungkin kau bersungguh dengan yang kauucap di hela napasmu Mempertahankan sesuatu yang telah rapuh sampai kita bisa memperbaikinya Semakin jelas, ku tak mampu berpura-pura tak menyadarinya Mungkin kau bersungguh dengan yang kauucap di hela napasmu Kuyakin kau bersungguh-sungguh   Usaikah kita? Terlalu jauhkah kita melangkah? Ku tak tahu apa yang kita jalani Kurasa aku tak paham Di mana kita salah jalan, segalanya semakin rumit   Tiap kali kita bersua rasanya seperti itu kali terakhir Mempertahankan sesuatu yang telah rusak Katakan di hadapanku kau seutu

Rumpang

  A song by Nadin Amizah from the single “Rumpang”   I was still crying this morning There is a feeling that has not died yet There is someone above me Withstanding all of the shame   I thought I was still dreaming Twenty-four-seven non-stop The sun and the moon are the witnesses There is a feeling that is not willing to leave I am afraid of loneliness, but the others are meaningless   They said my dreams will come true They forgot about the nightmares About the words "Sorry, darling, I have to go" I have said all the wishes Before I closed my eyes But, still, it is always you have to go   I thought I was still dreaming It continues for years non-stop Your fading skin is the witness Still, my feelings never go away   I am afraid of loneliness, but the others are meaningless   They said my dreams will come true They forgot about the nightmares About the words "Sorry, darling, I have to go" I have said all th

Seperti Tulang

  A song by Nadin Amizah from the single "Seperti Tulang"   Small, your face is whittling sadly Who is sailing away Training you to be alone Laughing at the silence Until your heart forgets Getting used to be poignant Small, an adept deceiver Till there are no more questions About whether you are okay Laughing at the groan Until your body forgets Getting used to be jaded Laughter should apologize To you whom it left long ago Never wholly healed From the hurt From the hurt From the hurt   Small, I am whittling sadly as well It is all because no longer be able To perfectly hug you Laughing at the day Until you forget Never wholly healed From the hurt From the hurt From the hurt From the hurt Such as a broken bone And grows imperfectly